Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
Berita Terkait
- Ibadat Jalan Salib0
- Berita Duka0
- 40 tahun Paroki Cilandak Jakarta0
- BAGAIMANA KITA AKAN DITRANSFORMASIKAN PADA WAKTU YESUS DATANG KEMBALI KELAK?0
- SPIRITUALITAS PERKAWINAN0
- Edukasi Masyarakat untuk Hidup Sehat0
- Bahaya mengkonsumsi Kerupuk0
- PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)7
Berita Populer
- PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)
- Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
- Mengurus Pernikahan Di Gereja Katolik
- KOLEKTE & DANA GEREJA
- Apa itu Novena?
- SPIRITUALITAS PERKAWINAN
- Apa Perbedaan antara Penitensi dan Indulgensi?
- Halangan-halangan Nikah (12)
- Mengenal seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Lebih Dekat
- Cara Menyambut Komuni Kudus

Keterangan Gambar : Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai seseorang yang kurang bahkan cenderung tidak menghargai orang lain. Bisa jadi, individu itu adalah kita sendiri. Tentu ada penyebab yang membuat seseorang sulit menghargai orang lain. Apa saja? Berikut beberapa penyebabnya, seperti dikutip laman Dictio.id berikut ini:
Egoisme
Egoisme adalah sikap mementingkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Selama seseorang masih bersikap egois, maka dia akan sulit menghargai orang lain. Sikap egoisme harus dijauhkan dari kehidupan, agar kelak kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Bagi orang yang masih terbelenggu oleh kekangan egoismenya, akan sulit mengalihkan perhatian pada orang lain. Dia hanya terpusat pada dirinya sendiri, memikirkan dirinya dan pemenuhan keinginannya secara tak terkendali. Hanya orang yang mampu melawan egoismenya bisa keluar dari dirinya, untuk mengarahkan perhatian dan memberikan cinta yang tulus kepada sesama.
Ketidakmampuan menolak segala pengaruh negatif
Kondisi ini akan membuat individu memiliki sifat iri hati, dengki dan tidak bisa menerima kelebihan orang lain.
Terbelenggu Dosa
Manusia yang dikuasai dosa akan sulit menghargai orang lain. Jangankan menghargai orang lain, menghargai dirinya sendiri pun sulit. Itu karena orang berdosa cenderung menganggap dirinya kotor dan tidak berharga. Perlakuan terhadap orang lain cenderung seperti itu juga. Oleh karena itu diperlukan pertobatan, agar seseorang dapat menghargai orang lain. Setiap orang harus berani mengambil sikap yang tegas untuk bertobat dari perbuatan dosanya. Orang yang bertobat akan lebih mudah menghargai orang lain karena dia akan ditolong oleh Tuhan supaya mampu melakukannya. Menyadari bahwa jauh lebih mudah jika kita melakukan dengan melibatkan Tuhan.
Mungkin Anda ingat pernyataan bahwa kita bisa karena terbiasa. Jika seorang biasa berbuat baik, tentulah dia akan mudah untuk menghargai orang lain. Kebiasaan buruk atau pengalaman buruk yang selalu tersimpan di hati atau pikiran seperti trauma, dendam, tidak mau mengampuni, malas, acuh tak acuh, dan lain-lain akan sulit menghargai orang lain. Jadi seorang harus membiasakan diri menghargai orang lain dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Manusia harus membuang segala kebiasaan atau karakter yang tidak baik terutama dendam dari hidup, agar manusia merdeka dan menjadi manusia yang baik dan mulia.
Merasa lebih dibandingkan orang lain
Penyebab lain yang menyebabkan seseorang sulit menghargai orang lain adalah selalu merasa dirinya di atas atau menganggap dirinya lebih tinggi atau hebat dari orang lain. Ini mungkin dipengaruhi oleh adanya kelas-kelas sosial pada zaman dahulu. Sikap stereotip adalah sikap yang cenderung menganggap dirinya lebih berharga dari yang lain. Hal ini masih banyak dijumpai dalam praktik dan realitas hidup zaman sekarang. Oleh karena itu, sikap ini harus dibuang karena akan menghambat penghargaan terhadap orang lain secara adil.
Artikel lengkapnya dapat dilihat pada MEDIA PASS EDISI JUNI 2018 - 165
