KATEKESE TENTANG ALLAH (4)
Katekese

By RP. Thomas Suratno, SCJ 02 Mar 2020, 11:53:36 WIB Surat Gembala
KATEKESE TENTANG ALLAH (4)

Keterangan Gambar : Katekese


Masih melanjutkan tentang pengetahuan akan Tuhan yang diperoleh dari wahyu Allah yang diberikan kepada manusia dengan perantaraan Sabda-Nya (Kitab Suci) minggu yang lalu:

 

7. Tuhan Maha Kuasa; Ia Maha Kuasa: “Tuhan, Tuhan, Raja semesta alam! Segala sesuatunya ada dalam ke­kuasaan-Mu dan tiada seorangpun dapat membantah Eng­kau” (Est 13:9). Tuhan dapat melakukan segala yang mus­tahil di mata manusia (lih. Mat 19:26). - a. Namun Tuhan tidak dapat melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesempurnaan-Nya: Ia tidak dapat menipu, Ia tidak dapat menjadi tidak setia. Manusia hanya dapat mencipta dari apa yang sudah ada/diciptakan Tuhan. Sedangkan Tuhan dengan kuasa-Nya mencipta atas dasar kehendak-Nya, dari ketiadaan menjadi ada (lih. 2Mak 7:28). - b. Kemahakuasaan Tuhan jelas terlihat di dalam penciptaan dunia, di dalam mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, dan mujizat yang terjadi, baik sebelum maupun sesudah zaman Yesus hidup di dunia, yang meneguhkan kekristenan seba­gai agama sejati. - c. Karena Tuhan Mahakuasa, kita dapat berharap kepada-Nya di dalam kesesakan kita. Ingatlah betapa Tuhan membelah Laut Merah untuk menyelamatkan bangsa Israel, Ia mengirimkan malaikat-Nya untuk membe­bas­kan Rasul Petrus di penjara, melakukan banyak mujizat untuk menyembuhkan orang-orang sakit dst.

 

8. Tuhan Maha Baik dan Maha Kasih; - a. Ia sangat baik (lih. Mrk 10:18). Kebaikan Tuhan berbeda dengan kebaikan ciptaan. Mahluk ciptaan baik karena Tuhan membagikan kebaikan-Nya kepada mereka. - b. Ia adalah Kasih dan Bapa kita: “Allah adalah Kasih” (1 Yoh 4:8,16); “Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?” (Ul 32:6). Tuhan Yesus mengajarkan

kepada kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa (lih. Mat 6:9, Luk 11:2). Karena kasih-Nya, Ia selalu setia menyertai kita, “Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. (Yes 54:10) Karena kasih-Nya, Ia “menghendaki semua orang diselamat­kan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1Tim 2:4).

 

1. Kasih Tuhan diberikan kepada semua ciptaan-Nya (lih. Keb 11:25), tak ada satupun yang dilupakan oleh Allah (Luk 12:6); 2. Tetapi Tuhan mempunyai kasih yang istimewa kepada umat manusia, sehingga mengaruniakan Putera-Nya ke dunia untuk menyelamatkan mereka. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16).; 3. Di antara manusia, Tuhan menunjukkan kasih-Nya yang terbesar kepada orang-orang benar. “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatang­kan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” (Rom 8:28) Tuhan membalas ke­baikan yang dilakukan oleh orang-orang benar melebihi yang layak mereka teri­ma. Ia membayarnya seratus kali lipat, bahkan di dalam hidup di dunia (lih. Mat 19:29).; 4. Tuhan menyatakan kasih-Nya bahkan kepada para pendosa. Tuhan me­ngirimkan pencobaan agar manusia bertobat. Ia menunjukkan kasih-Nya ke­pada para pendosa bahkan sampai akhir hidup mereka, seperti pada kisah pencuri yang bertobat yang disalibkan di sisinya (Luk 23:40-43).

 

9. Tuhan Maha sabar; Ia memberikan waktu kepada pendosa untuk ber­tobat. Bukan kehendak Tuhan agar pendosa menjadi binasa, tetapi agar mereka bertobat dan hidup (lih.Yeh 18:23). Tuhan bersabar dengan kita karena Ia ber­belas kasihan atas kelemahan kita dan karena Ia menghendaki agar pertobatan menjadi mudah bagi para pendosa, “Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghen­daki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Pet 3:9). Namun demikian, jangan kita berpikir bahwa karena Tuhan Mahasabar maka Ia otomatis melupakan dosa kita tanpa perlu kita bertobat. Jangan berkata, “Betul, aku sudah berdosa, tetapi apakah menimpa diriku? Sebab Tuhan panjang hati.” Jangan menyangka pengampunan terjamin, sehingga engkau menimbun dosa demi dosa. (Sir 5:4-5)

 

10. Tuhan Maha Pengasih dan Pengampun; Ia Maha Pengasih dan Pengam­pun: Ia selalu siap mengampuni dosa- dosa kita ketika kita bertobat. Demikianlah Allah mengampuni Daud (2 Sam 12:13). Belas kasihan Tuhan tiada terbatas, jika Ia mengajarkan agar kita mengampuni tujuh puluh kali tujuh (lih. Mat 18:22), be­tapa lebih besarnya lagi belas kasihan-Nya. “Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya.”(Yes 63:9). - a. Belas kasihan Tuhan dinyatakan-Nya dengan mencari para pendosa, seperti gembala yang selalu mencari dombanya yang hilang sampai ditemukannya kembali (Luk 15:4). Tuhan mengi­rim Nabi Natan kepada Raja Daud, Ia sendiri mencari dan menemukan perempuan Samaria (Yoh 4). “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yes 1:18) - b. Tuhan menyambut kembali para pen­dosa yang bertobat dengan sungguh, seperti pada kisah Maria Magdalena, dan pencuri yang bertobat yang disalibkan di sisi-Nya (Luk 7:47; Yoh 8:11; Luk 23:43). - c. Tuhan mengatakan bahwa ada sukacita yang lebih besar di surga atas seorang pendosa yang bertobat, daripada 99 orang benar yang tidak membutuhkan per­tobatan (lih. Luk 15:7), sebab sang pendosa yang bertobat umumnya melayani Tuhan dengan semangat yang lebih berkobar dan lebih setia.

 

11. Tuhan Maha Kudus: a. Ia adalah Kudus: Ia menyukai kebaikan dan mem­benci semua kejahatan. “Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, ku­dus.” (Im 19:2); “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (1 Pet 1:16) - b. Ia Maha Sem­purna: Kekudusan Tuhan tiada lain adalah kesukaan-Nya terhadap kesem­pur­naan-Nya yang tiada batasnya. Ia bebas dari noda dosa, dan karena itu meng­hen­daki semua ciptaan-Nya agar demikian juga, “Karena itu haruslah kamu sem­purna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat 5:48). ***BER­SAMBUNG




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

INFO

Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak memiliki akun resmi Facebook dan Twitter. Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak bertanggungjawab atas unggahan atau tulisan-tulisan di akun medsos tersebut diatas yang mengatasnamakan Gereja St. Stefanus ataupun Paroki Cilandak.

Foto Wilayah - Lingkungan